Sehari tanpa TV
Kidia –sebuah yayasan yang memiliki kekhawatiran akan kualitas siaran televisi di Indonesia– mengadakan acara Hari Tanpa TV yang bertepatan dengan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli 2006.
Sehari tanpa TV dilakukan melalui aksi menyebarkan brosur, pamflet dan media publikasi lain berisi ajakan untuk tidak menyalakan TV, mengajak orang2 terdekat kita untuk mematikan TV, menciptakan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Para peserta diminta untuk merasakan keterikatan dengan kehidupan yang nyata.Dan dengan waktu yang mereka temukan kembali, mereka dapat menikmati kegiatan membaca, mengobrol, bermain, mendaki, bercengkrama atau sejumlah aktivitas lain.
Menurut saya ada beberapa masalah yang berhubungan dengan televisi di Indonesia:
* Anak-anak menonton terlalu banyak televisi. Anak-anak Amerika Serikat rata-rata menonton televisi selama 25 jam dalam satu minggu. Mereka berpendapat bahwa 25 jam itu terlalu banyak. Sedangkan anak-anak di Jakarta rata-rata menghabiskan waktunya di dean televisi selama 30-35 jam!
* Kualitas acara yang buruk, atau acara berkualitas disiarkan pada waktu sepi, sedangkan acara sampah disiarkan pada prime time.
* Tidak ada saluran khusus anak atau ilmu pengetahuan. Semuanya menyiarkan acara yang menguntungkan mereka. Salah satu saluran yang terburuk ironisnya bernama Televisi ‘Pendidikan’ Indonesia.
* Orang tua yang membiarkan anaknya menonton acara televisi tanpa ditemani. Atau lebih buruk lagi, membiarkan anaknya menonton acara televisi untuk dewasa. Ini yang merepotkan karena mereka ini juga secara tidak langsung mempengaruhi anak-anak kita.
Bagi kebanyakan keluarga mungkin agak sulit untuk tidak memiliki televisi sama sekali. Tanpa televisi, si anak mungkin akan terkucilkan dalam pergaulan, karena semua temannya menonton televisi. Tetapi di sisi lain, terlalu banyak orang tua yang membebaskan anak untuk berlama-lama menonton televisi tanpa panduan mana acara yang dapat ditonton dan mana yang tidak. Rasanya tidak perlu sungkan-sungkan untuk menegur orang tua teman anak kita jika mereka tidak melakukan kontrol atas konsumsi acara televisi dan hiburan lainnya.
Sebagian dari masalah tersebut bisa diatasi dengan televisi satelit. Pertama, kita mendapatkan saluran khusus iptek seperti National Geographic, Animal Planet dan Discovery Channel. Kedua, walaupun tidak semua acara dalam saluran-saluran tersebut cocok untuk semua umur, televisi satelit menyediakan fasilitas pemblokiran acara berdasarkan kelas penonton. Tentunya lebih baik lagi jika orang tua tidak hanya mengandalkan fasilitas ini. Sayangnya, saluran-saluran khusus iptek tersebut hanya tersedia dalam Bahasa Inggris (atau ini merupakan kelebihan?).
0 Comments:
Post a Comment
<< Home